
Saat ini untuk
keperluan berbagai kebutuhan dan permasalahan ketenaga listrikan kita
dapat menggunakan konsultan yang kompeten dibidangnya.
Perusahaan konsultan kelistrikan yang kini telah banyak tersedia namun
selalu gunakan perusahaan konsultan kelistrikan di sewatama agar kebutuhan ketenaga listikan dapat menemukan solusi yang tepat.
Berikut ini adalah sejarah asal-usul listrik :
Beberapa budaya kuno sekitar
Mediterania mengetahui bahwa beberapa benda, seperti batang ambar, dapat
digosok dengan bulu kucing untuk menarik benda ringan seperti bulu.
Thales membuat
beberapa observasi pada listrik statis sekitar tahun 600 BC, di mana ia
percaya bahwa friksi yang dihasilkan amber magnetik, kebalikan dari
minerak seperti magnetit yang tidak perlu digosok. Thales
saat itu belum benar bahwa tarik-menarik disebabkan oleh efek magnet,
tetapi sains kemudian membuktikan adanya hubungan antara magnetisme dan
listrik. Menurut sebuah teori kontroversial,
orang-orang Parthia mungkin telah memiliki pengetahuan tentang
elektroplating, berbasis pada penemuan Baghdad Battery tahun 1936 yang
menyerupai sel galvani, meskipun belum diketahui apakah artefak itu
berlistrik di alam.
Listrik tetap hanya menjadi
bahan keingintahuan selama satu milenium hingga tahun 1600, ketika
ilmuwan Inggris William Gilbert membuat studi khusus mengenai listrik
dan magnetisme, membedakan
efek lodestone dari listrik statis yang dihasilkan dengan menggosok
ambar. Ia mengajukan kata Latin Baru electricus ("seperti amber",
seperti ἤλεκτρον, elektron, kata Yunani
Kuno untuk "amber") untuk merujuk pada sifat menarik benda ringan
setelah digosok. Kata
ini akhirnya diserap dalam bahasa Inggris "electric" dan "electricity",
yang pertama kali muncul pada tulisan cetak pada tulisan milik Thomas
Browne, Pseudodoxia Epidemica, tahun 1646.
Karya berikutnya yang dilakukan
oleh Otto von Guericke, Robert Boyle, Stephen Gray dan C. F. du Fay.
Pada abad ke-18, Benjamin Franklin melakukan penelitian ekstensif pada
kelistrikan.
Bulan Juni 1752 ia berhasil menempelkan kunci logam ke bagian dasar
senar layang yang dibasahi dan menerbangkan layang tersebut di langit
berbadai. Adanya kilatan yang meloncat dari kunci ke tangannya menunjukkan bahwa kilat adalah listrik di alam.
Tahun 1791, Luigi Galvani
mempublikasikan penemuan biolistrik, menunjukkan bahwa listrik merupakan
medium di mana sel saraf memberikan signal ke otot. Baterai
Alessandro Volta atau tumpukan volta pada tahun 1800, dibuat dari
lapisan seng dan tembaga, sehingga memberikan sumber yang lebih
dipercaya bagi para ilmuwan bagi sumber energi
listrik daripada mesin elektrostatis yang sebelumnya digunakan. Dikenalnya
elektromagnetisme, kesatuan fenomena listrik dan magnetik, adalah karya
Hans Christian Ørsted
dan André-Marie Ampère tahun 1819–1820; Michael Faraday menemukan motor
listrik tahun 1821, dan Georg Ohm menganalisis secara matematis sirkuit
listrik tahun 1827.[13] Listrik dan magnet (dan cahaya) dihubungkan
oleh James Clerk Maxwell, pada tulisannya "On Physical Lines of Force"
tahun 1861 dan 1862.
Di awal abad ke-19 mulai ada
perkembangan yang cepat dalam ilmu kelistrikan. Beberapa penemu seperti
Alexander Graham Bell, Ottó Bláthy, Thomas Edison, Galileo Ferraris,
Oliver Heaviside, Ányos Jedlik, Lord Kelvin, Sir Charles Parsons, Ernst
Werner von Siemens, Joseph Swan, Nikola Tesla dan George Westinghouse,
listrik berubah dari keingintahuan sains menjadi peralatan berguna untuk
kehidupan modern, menjadi penggerak bagi Revolusi Industri Kedua.
Tahun 1887, Heinrich
Hertz[16]:843–844[17] menemukan bahwa elektroda yang teriluminasi dengan
cahaya ultraviolet dapatmenghasilkan percikan listrik lebih mudah.
Tahun 1905 Albert
Einstein mempublikasikan tulisan yang menjelaskan data percobaan dari
efek fotolistrik sebagai hasil dari energi cahaya yang dibawa pada
discrete quantized packets, menghidupkan elektron. Penemuan ini
mengantarkan pada revolusi
kuantum. Einstein mendapatkan Hadiah Nobel bidang Fisika tahun 1921
untuk "penemuannya dalam hukum efek fotolistrik". Efek
fotolistrik juga digunakan dalam fotosel seperti yang bisa ditemukan
pada panel surya dan bisa digunakan untuk memproduksi listrik secara
komersial.
Alat solid-state pertama adalah
detektor "cat's whisker", pertama kali digunakan tahun 1900an di
penerima radio. Kawat menyerupai kumis ditempatkan berkontak dengan
kristal
padat (seperti kristal germanium) untuk mendeteksi signal radio dengan
efek simpang kontak. Pada
komponen bentuk padat, arus listrik dibatasi oleh elemen padat dan
senyawa direkayasa spesifik untuk menghidupkan dan memperkuatnya. Aliran
arus dapat dipahami dalam 2 bentuk: sebagai elektron bermuatan negatif
dan elektron kekurangan muatan positif yang disebut lubang. Muatan dan
lubang ini dapat dipahami pada fisika kuantum. Material pembangunnya
biasanya adalah kristalin semikonduktor.
Komponen bentuk-padat kemudian
berkembang dengan munculnya transistor tahun 1947. Beberapa komponen
bentuk padat yang umum adalah transistor, chip mikroprosesor, dan RAM.
Sebuah tipe
khusus dari RAM disebut flash RAM digunakan pada flash drives. Selain
itu, solid-state drive saat ini digunakan untuk menggantikan cakram
keras yang berputar mekanis. Komponen bentuk padat mulai populer tahun
1950-an dan 1960-an,
transisi dari tabung vakum ke dioda semikonduktor, transistor, sirkuit
terintegrasi (IC) dan diode pancaran cahaya (LED).
Post a Comment
Post a Comment