![]() |
Sumber gambar alodokter.com
|
Penyakit
Hirschsprung – Hirschsprung adalah salah satu
penyakit yang menyerang organ pencernaan; lebih tepatnya usus besar.
Alodokter.com menjelaskan bahwa Hirschsprung adalah gangguan kesehatan yang
terjadi di mana usus besar menyebabkan feses atau kotoran terjebak di dalam
usus. Kondisi yang biasaannya bawaan ini membuat penderitanya tidak bisa buang
air besar.
Hirschsprung
biasanya terjadi karena kelainan syaraf. Syaraf yang mengontrol pergerakan usus
besar, yang harusnya membuat feses bergerak menuju anus dan keluar, justru
melakukan hal demikian.
Hasil dari kondisi
memungkinkan penderita mengalami masalah serius pada pencernaannya. Mereka
tidak akan bisa buang air besar sebelum diberikan penanganan lebih lanjut.
Hellosehat.com
menjelaskan bahwa kondisi ini lebih sering terjadi pada bayi. Namun demikian,
masalah ini tidak jarang muncul pada anak-anak yang sudah lebih besar. Walau
demikian, kemunculan yang terjadi pada anak-anak hanya berupa gejalanya saja.
MENGENAL PENYEBAB DARI PENYAKIT
HIRSCHSPRUNG
Hirschsprung
terjadi manakala syaraf urus besar tidak terbentuk secara sempurna. Atau, pada
kondisi lain, syaraf yang harusnya menggerakkan usus besar tidak melakukan
tugas sebagaimana mestinya (malafungsi).
Kondisi ini
membuat feses tidak bisa tercerna dengan baik. Hal itu menyebabkan feses terus
menumpuk dan berkumpul pada usus besar.
Hingga tulisan ini
dinaikkan, penyebab utama dari masalah ini masih belum dijelaskan. Kami hanya
menemukan fakta bahwa terdapat faktor resiko yang menimbulkan masalah ini. Anda
bisa mengenali faktor resiko ini sebagai tindak pencegahan awal.
Adapun faktor
resiko yang kami maksud adalah sebagai berikut.
- Jenis kelamin penderita
Dari
banyak kasus, jenis kelamin yang lebih sering mengalami masalah ini adalah
laki-laki. Tapi biar begitu, Anda tidak bisa mengatakan bahwa jenis kelamin
perempuan bisa terbebas dari masalah kesehatan yang satu ini.
- Memiliki riwayat keluarga dengan Hirschsprung
Sama
halnya dengan penyakit dengan pola penyebaran genetik. Penyakit
Hirschsprung juga bisa terjadi
manakala penderita punya riwayat keluarga dengan masalah yang sama.
Sederhanaanya,
saat calon penderita memiliki keluarga dengan Hirschsprung, resiko bahwa ia
akan mengidap masalah kesehatan yang sama jauh lebih besar dibanding mereka
yang tidak.
Biasanya
garis keturunan langsung memberi dampak yang lebih besar. Seorang ibu yang
pernah menderita Hirschsprung akan sangat mungkin “meghadiahkan” gangguan
kesehatan yang sama pada anaknya.
- Punya penyakit bawaan yang diturunkan
Tidak
hanya Hirschsprung saja. Orang tua yang memiliki penyakit bawaan; sebut saja
seperti down syndrome atau lemah jantung, juga memiliki resiko penularan yang
sama besarnya.
Mereka
memiliki peluang untuk juga menularkan Hirschsprung pada anak-anaknya. Walau
demikian, resiko penularan ini masih sedikit lebih kecil dibandingkan orang tua
dengan Hirschsprung.
MENGENAL
GEJALA PENYAKIT HIRSCHSPRUNG SEBAGAI SEBUAH PENCEGAHAN DINI
Anda bisa mencegah
Hirschsprung dengan mulai mengenal gejala yang ditimbulkannya. Dengan mengenali
gejala-gejala tersebut, Anda diharapkan dapat lebih aware dan cepat melakukan
penanganan manakala gejala itu muncul.
Adapun gejala yang
sering dialami penderita Hirschsprung adalah sebagaimana yang tercantum pada
uraian berikut.
- Muntah-muntah dengan cairan berwarna coklat atau hijau
Penderita
Hirschsprung akan sangat sering mengalami muntah dengan cairan berwarna coklat
dan hijau. Muntahan tersebut adalah produk dari tidak bisa dioalahnya makanan
dengan baik pada sistem pencernaan.
- Perut buncit
Penderita
yang mengalamai Hirschsprung akan memiliki perut yang sedikit buncit. Itu
terjadi karena penumpukan feses pada perut. Semakin banyak feses yang
terkumpul, perut penderita akan semakin membesar.
Itulah beberapa
hal mengenai penyakit Hirschsprung. Secara umum penyakit ini lebih
sering dialami oleh bayi yang baru lahir atau mereka yang masih dalam
perkembangan.
Post a Comment
Post a Comment